Senin, 10 Oktober 2011

makalah mengenai Tanah

TANAH
        I.            DEFENISI DAN SIFAT TANAH
           
            Pada umumnya tanah terdiri dari zarah atau bagian yang kecil dari lapukan batu – batuan ,sisa tumbuhan dan hewan .Diatas tanah juga didirikan pondasi namun sebelum menetapkan macam pondasi yang akan digunakan ,harus diketahui terlebih dahulu sifat – sifat tanah dasarnya.untuk itu perlu diadakan pemeriksaan tanah terlebih dahulu.Pemeriksaan tanah tersebut meliputi jenis tanah , tegangan – dukungan tanah atau tahan yang dapat diterima oleh tanah ,serta keadaan air tanah .
            Tanah merupakan bahan bangunan yang berasal dari alam ,yang terdiri dari air, udara dan butir – butir  tanah yang padat ,dimana bagian yang berisi dengan air dan udara disebut rongga atau pori . Perbandingan isi air dengan udara dalam pori menentukan kondisi tanah ,yaitu apabila tanah tersebut kering ,maka volume udara dalam pori lebih sedikit dibanding volume udara ,maka tanah trsebut dikatakan basah .Apabila pori penuh diisi air , sehingga tidak ada udara didalamnya ,maka tanah dikatakan sebagai tanah jenuh.
            Sifat umum tanah dapat dilihat dari besarnya nilai – nilai parameter tanah yang bersangkutan ,misalnya  :
  1. Berat volume , yaitu berrat tanah per satuan volume
  2. Berat volume kering
  3. Berat volume butir
  4. Specifik gravity
  5. Angka rongga
  6. Porositas
  7. Kadar air
  8. Derajat kejenuhan dan lain – lain .
II.  JENIS – JENIS TANAH
Menurut jenis susunannya tanah dibagi menjadi.
1.      Tanah batu
Pada tebal ±2,5 m merupakan dasar yang amat baik untuk bangunan.

2.      Tanah padas,cadas
Merupakan hasil pengerasan dari tanah dan kadang – kadang terdapat tanah – tanah lembek.Pada tebal 2,5 merupakan dasar fondasi yang baik,umumnya jika dibuka tanah padas ini lapuk lain halnya jika terdapat banyak pasir.
3.      Tanah - kerikil
Terdiri dari butiran – butiran batuan andesit yang cukup kasar.biasanya kerikil banyak bercampur pasir,selain kerikil sebagai tanah dasar ,baik untuk didirikan bangunan.
4.  Tanah pasir
Butir – butir pasir mendekati bentuk yang bulat – bulat .butir- butir yang berbentuk tajam disebut pasir tajam merupakan tanah dasar yang baik untuk bangunan .
5. Tanah liat
Tanah liat sukar ditembus oleh air karena memiliki susunan butir yang rapat dan butir tersebut sanagt liat,akan tetapi tanah liat tersebut mudah menerima air . keburukan tanah ini adalah jika musim kemarau menunjukkan retak – retak sampai dibawah muka tanah sehingga kejadian ini mengakibatkan tegangan dukung tanah menjadi berkurang .Sehingga mengakibatkan retak – retak pada bangunan.
6.      Tanah geluh
Tanah ini terdiri dari campuran tanah liat dan pasir . jika butir – butir pasir banyak terkandung lebih banyak daripada tanah liatnya maka susunannya lebih rapat.Jika tanah geluh tidak banyak mengandung air , maka dapat digunakan sebagai dasar bangunan.
7.   Tanah napal
Terdiri dari campuran tanah liat,pasir dan kapur.Tanah ini baik digunakan sebagai dasar bangunan asal mempunyai tebal lapis yang cukup bedarnya.
8.   Tanah lus
Terdiri dari butiran – butiran halus dan rata susunannya . Dalam susunan butir banyak terdapat butir – butir kapur . Tanah ini baik digunakan sebagai tanah dasar,asal butir – butirnya tidak mengandung air didalamnya .
10.        Tanah gambut
Tanah gambut banyak terdapat dirawa – rawa .Tanah gambut tidak baik sebagai dasar bangunan,perlu diketahui bahwa urungan rawa dengan lumpur kurang kuat yang lebih kuat adalah urungan dengan pasir kali.
Berikut merupakan jenis tanah dengan pembebanan yang diperkenankan.
No
Jenis – jenis tanah
Pembebaban yang diperkenankan
1
Tanah humus / timbuan
0,2 – 0,8
2
Tanah lempung / tanah gemuk
0,8 – 1,6
3
Padas keras
8 – 15
4
Pasir halus
1 – 2
5
Pasir lunak
1 – 4
6
Pasir sangat padat
3 – 5
7
Padas lunak
1- 4
8
Padas
4 - 8
9
Pasir kenyang air
2 - 3
10
Tanah liat
0,5 – 0,8
11
Tanah liat padat
0,8 - 1
12
Tanah liat lembek / rawa
0,2 – 0,5
           
            Dan dibawah ini merupakan persyaratan lereng alam dari berbagi jenis tanah
No.
Jenis tanah
Lereng
1
Pasir kering
35º
2
Pasir lemabab
30º
3
Pasir basah
25º
4
Kerikil kering
40º
5
Kerikl lembab
35º
6
Kerilil basah
30º
7
Tanah liat kering
20º
8
Tanah liat basah
15º

  1. KLASIFIKASI TANAH
Klasifikasi tanah sangat membantu perancang dalam memberikan pengarahan dengan cara empiris .Menurut sistem klasifikasi tanah UNIFIED tanah diklasifikasikan menjadi :
a.       Sebagai tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir )
b.      Diklasifikasikan dalam sejumlah kelompok
c.       Simbol – simbol yang digunakan yaitu :
1 ) G = Kerikil (garvel )
                        2 ) S = Pasir ( sard )
                        3 ) C = Lempung ( clay )
                        4 ) M = Lanau (Slit )
                        5 ) O = Lempung organik ( organic slit )
                        6 ) Pt = Gambut
                        7 ) W = Grandansi baik
                        8 ) P = Grandansi buruk
                        9) H = Plastisitas Tinggi
                        10 ) L = Plastisitas Rendah
VI.       DAYA DUKUNG TANAH
       Pengetahuan tentang daya dukung tanah sangat diperlukan bila akan mendirikan suatu bangunan pada lapisan tanah tertentu. Dengan mengetahui kondisi lapisan tanah pada suatu daerah maka kita dapat memperkirakan apakah daerah tersebut dapat didirikan suatu bangunan atau tidak. Selain itu keamanan konstruksi bangunan terhadap penurunan tanah akibat hilangnya daya dukung tanah merupakan hal yang perlu diperhatikan. Setiap lapisan tanah yang mengalami pembebanan akan mengalami penurunan, itu disebabkan oleh pengecilan rongga udara pada butir tanah (angka pori).            
            Untuk mengetahui kandisi tanah dimana bangunan akan didirikan,harus dilakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu .  Kondisi tanah dapat dibedakan menjadi :
O  Kondisi tanah normal , dimana lapisan tanah labil dan tidak mempunyai daya dukung baik terletak dipermukaan setebal ± 50 cm atau lebih , tetapi dalam lapisan tanah keras tidak terlalu jauh dibawah permukaan tanah .
O  Kondisi tanah khusus  , dimana
a.       Lapisan tanah labil terletak sampai jauh dibawah permukaan tanah , sehingga lapisan tanah keras terletak sangat dalam , seperti tanah rawa dan tanah bergambut .
b.      Lapisan tanah terletak pada permukaan tanah dan tanah sangat sukar digali, misalnya tanah berbatu dan batu karang .
A .       Pemeriksaan tanah
            Pemeriksaan dan penyelidikan tanah diperlukan untuk menentukan kekuatan tanah untuk pondasi . Pemeriksaan tanah meliputi :1. Pemeriksaan jenis tanah
                                                              2. Pemeriksaan tegangan dukung tanaah
                                                              3. Pemeriksaan keadaan air tanah
            Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai pemeriksaan tanah :

  1. Pemeriksaan jenis tanah
Contohnya suatu tanah galian dikeluarkan dari dalam sumur ,maka pada tebing sumur dapat dilihat jenis dan tebal lapisannya. Dari penggalian beberapa sumur pada tempat – tempat pada umumnya dekat pada sebelah luar sudut bangunan dapat diketahui jenis – jenis tanah dan tebalnya lapisannya ,juga lereng lapisan-lapisan tanah .Alat yang digunakan untuk mengetahui jenis – jenis tanah tersebut adalah dengan baja-sondir ,dan  dengan cara pemboran .
  1. Pemeriksaan tegangan dukung tanah
Dengan alat tegangan dukung tanah dapat langsung diketahui , biasanya alat yang digunakan disebut sondir – Barentsen . Besar daya dukung tanah yang diperiksa dapat dibaca pada manometer . Bondir – Barentsen dapat digunakan pada tanah yang mempunyia tegangan dukung sebesar 10 kg / cm².Berhubung dengan keberatan – keberatan diatas untuk pemeriksaan tanah yang keras , maka digunakan alat lain yang disebut alat sondir dalam . Perbedaan yang terdapat antara kedua ini adalah pada sondir dalam dapat diketahui tahanan ujung kerucut ,juga dapat diketahui gesekan yang terdapat antara tanah dengan batangnya.Alat sondir dalam dapat digunakan untuk tegangan dukung sebesar ton / cm² atau 2000kg / cm².
  1. Pemeriksaan keadaan air tanah
  2. Jika kita menggali suatu lobang pada kedalam tertentu , kita akan menjumpai muka air yang ada dalam tanah . Muka air tersebut dinamkan muka-air tanah (MAT),dimana pada air tanah mengandung zat agresif ,diantaranya zat asam , yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan yang digunakan .Pemeriksaan tinggi muka air tanah dapat diketahui pada waktu kita mengadakan pemeriksaan tanah dengan cara pemboran.Karena dalam pemboran selain diketahui jenis tanah, tebal lapisan tanah , juga tinggi muka tanah air tanah dapat diketahui .
V . FUNGSI TANAH
            Tanah mempunyai peran yang sangat penting pada suatu pekerjaan konstruksi ,keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan suatu bangunan sangat dipengaruhi kemampuan memahami sifat dan jenis tanah dimana konstruksi itu dibangun.Tanah merupakan media utama dalam pembangunan.Fungsi tanah terdiri atas 3 bagian yaitu:
    1. Tempat berdirinya segala jenis bangunan yang akan dibuat seperti bangunan gedung / perumahan,bangunan jalan ,jembatan serta pambangunan tower .
    2. Sebagai material pengisi / timbunan
    3. Sebagai material untuk bahan bangunan seperti untuk membuat batu bata,genteng,keramik yang khusus dibuat dari tanah liat .
A. Tujuan penyelidikan tanah :
a.       Untuk mengetahui daya dukung tanah
b.   Untuk mengetahui jenis tanah yang terkandung
c    Menentukan kekuatan tanah untuk pondasi
d    Keadaan air tanah.dan
e    Menyelidiki keamanan suatu struktur bangunan
VI.        PEMANFAATAN TANAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
            Tanah sebagai bahan bangunan dalam kondisi alami dan yang telah diprosesbanyak digunakan dalam pelaksanaanpembanguna yaitu , antara lain :
  1. Bahan tanah yang diolah
Yang dimaksud dengan bahan tanah tanpa diolah merupakan tanah dalam keadaan asli , yang digunakan sebagai bahan urungan maupun campuran mortar atau perekat,sebagai contoh adalah pasir yang merupakan tanah dengan butiran kasar , pasir merupakan bahan yang digunakan langsung menjdi bahan urugan.Sedangkan sebagi bahan melalui proses dicampur dengan bahan lain , misal nya dengan PC,semen merah atau kapur ,campuran tersebut akan menjadi spesi atau bahan perekat.
  1. Bahan tanah yang diolah
Bahan yang diolah adalah bahan tanah yang digunakan sebagai bahan bangunan , yang memerlukan proses lan jutan dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhannya. Tanah jenis ini umumnya merupakan tanah lempung ,dimana lempung dalam keadaan aslinya dengan atau tanpa bahan tambahan perlu di prosses.Karena sifat muai susutnya besar , sehingga tidak dapat digunakan dalam keadaan aslinya .




















VII.       SUMBER - SUMBER
  • cahya aji : pondasi
  • UGM, ” Bahan Bangunan ”, Ir.Kardiyono Tjokrodimulyo , ME ,1995
  • Daryanto , Drs.Pengetahuan Teknik Bangunan ,Rineka Cipta .1994
  • Ir. Alizar,M.T ” Teknologi Bahan Konstruksi ”Pusat pengembangan bahan ajar – UMB
  • Konstruksi gedung ”PEDC ” Bandung


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar